Hari Terakhir Seluruh Peserta Dampingan YEU Cianjur Ikuti Pelatihan Penggunaan Handy Talk Siaga Bencana

Hari Terakhir Seluruh Peserta Dampingan YEU Cianjur Ikuti Pelatihan Penggunaan Handy Talk Siaga Bencana

Smallest Font
Largest Font

Cianjur | Dalam tiga hari ini Tim siaga bencana di 5 Desa dampingan Yakkum Emergency Unit (YEU) Cianjur beserta mitra YEU menjadi peserta pelatihan, hari ini telah pelatihan pelatihan penggunaan Handy Talky (HT) dan rantai komunikasi sistem peringatan dini saat terjadi bencana.

Pelatihan tersebut berlangsung di Wisma Sinar Kasih Desa Cipendawa Pacet-Cianjur, Rabu 20 Desember 2023.

Kelima desa dampingan YEU tersebut antara lain Desa Talaga, Gasol, Mangunkerta, Nyalindung Kecamatan Cugenang dan Desa Ciputri Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

Adapun yang menjadi narasumber pelatihan penggunaan Handy Talky (HT) dan rantai komunikasi sistem peringatan dini saat terjadi bencana, pihak penyelenggara (YEU) mengundang Pusdalops PH BPBD Kabupaten Cianjur.

Saat ditemui wartawan, Jabatan Fungsional Analis Kebencanaan Ahli Muda Sub Koordinator Kesiap Siagaan BPBD Kabupaten Cianjur Wawan Setiawan, sebagai narasumber, pihaknya menyampaika materi rantai komunikasi peringatan dini terjadinya bencana.

"Dari pembahasan ini bahwa rantai komunikasi itu harus disampaikan kepada masyarakat untuk menertibkan secara pelaporan. Kemudian yang kedua bahwa penanggungjawabnya itu BMKG diteruskan ke BNPB, BPBD provinsi kemudian ke kabupaten bilamana ada peringatan dini masalah kejadian bencana atau ada gejala-gejala bencana yang krusial mungkin akan dibikin upaya-upaya semacam regulasi-regulasi penanganannya," kata Wawan.

Wawan mencontohkan, pada saat kejadian ada prediksi dari BMKG masalah kekeringan di Kab Cianjur, Bupati Cianjur memberikan regulasi pembentukan posko komando kedaruratan bencana kekeringan.

"Regulasi tersebut untuk diteruskan kepada masyarakat dan di samping upaya-upaya itu harus menyiapkan apa saja peralatan untuk penanganannya dan itu bisa berkolaborasi dengan OPD-OPD yang lain seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, PDAM dan PU serta BPBD," contohnya.

Terkakhir Wawan mengimbau kepada masyarakat, perlu diketahui Cianjur itu berada di zona subduksi bahkan Jawa Barat berada di ring of fire artinya berada di indo fasifik, Australia dan Yurisia.

"Jadi karena berada di zona subduksi dibawah perut bumi itu terutama di wilayah Cianjur, sering terjadi gesekan-gesekan yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi-gempa bumi kecil. Maka dari itu dengan adanya pelatihan ini masyarakat harus menjadi bagian dari kesiap siagaan bencana, " imbuhnya. 

Sementara itu Staff Pusdalops BPBD Kabupaten Cianjur, Herman menambahkan, kaitan dengan informasi dan komunikasi dalam rangka penanggulangan bencana di Kab Cianjur yang dilakukan oleh pusat kendali operasi Pusdalops BPBD Kab Cianjur, terkait situasi dan kondisi bencana, pihaknya siap siaga 1x24 jam menampung informasi masyarakat baik melalui media sosial maupun yang lainnya.

"Di pusat kendali Pusdalops BPBD Kab Cianjur, kami siap siaga dan melaksanakan penanganan jika terjadi bencana, kami selalu menampung dan memberikan informasi siatuasi dan keadaan di wilayah Kab Cianjur 1x24 jam. Artinya kami sigap dan siap turun ke lapangan berdasarkan laporan masyarakat serta kajian-kajian yang perlu dilakukan penanganan dan antisipasi. Karena Kab Cianjur ini sangatlah rawan sesuai dengan potensi bencananya yang begitu lengkap, maka sudah sepatutnya kita semua tidak hanya BPBD untuk selalu meningkatkan kesiap siagaan dan kewaspadaan," tambahnya. (red)

Editors Team
Daisy Floren